Gonjang-Ganjing Harga Minyak Dunia
31 Maret 2006
Harga Minyak memuncak 67 USD hari Kamis tgl 30 Maret 2006 di tengah kekacauan suplai minyak dari Teluk Mexico dan Nigeria, serta dikeluarkannya Presidential Statement oleh Dewan Keamanan PBB kepada Iran untuk menghentikan pengayaan Uranium oleh Iran, ditambah lagi makin tingginya permintaan akan minyak di AS walaupun harga minyak makin mahal.
Pasar minyak juga diguncang oleh pengumuman Menteri Perminyakan Venezuela hari Rabu bahwa Exxon Mobil (perusahaan dagang minyak terbesar dunia) tidak lagi diterima kehadirannya di Venezuela. Ketegangan antara Exxon Mobil dan Venezuela memanas karena Exxon Mobil menolak kenaikan pajak dan perubahan kontrak yang merupakan bagian dari kebijakan Pemerintahan Presiden Hugo Chavez dalam nasionalisasi industri minyak.
Pada hari kamis para pejabat penting dari AS, Perancis, Inggris, Rusia, Cina dan Jerman memperingatkan Iran untuk menghentikan pengayaan uranium tapi pejabat senior Iran menolak mentah-mentah peringatan tersebut. Masalah Nuklir Iran sudah sampai di tingkat Dewan Keamanan PBB karena adanya ketakutan Iran akan menyalahgunakan program nuklirnya untuk membuat senjata nuklir. Iran memasok 5% kebutuhan minyak dunia. Para pedagang minyak khawatir perselisihan ini berbuntut dengan terhambatnya pasokan minyak dari Iran ke pasar minyak dunia.
Di Teluk Mexico, produksi minyak masih anjlok 343.000 barrel per hari akibat kerusakan yang ditimbulkan Badai Katrina dan Rita. Jumlah tersebut merupakan penurunan sebesar 23% dari kapasitas produksi minyak sebelum badai terjadi.
Produksi minyak Nigeria juga memprihatinkan.Royal Dutch Shell PLC (perusahaan minyak terbesar yang beroperasi di Nigeria) telah menutup separuh produksi minyaknya di Nigeria dan tidak akan membukanya kembali sampai adanya jaminan keamanan bagi para pekerjanya. Para analis memperkirakan terjadi pengurangan produksi minyak Nigeria sebesar 550.000 barrel per hari.
Dalam laporan minyak mingguannya pada hari Rabu, Departemen Energi AS menyatakan bahwa cadangan bensin AS turun 5,4 juta barrel menjadi 216,2 juta barrel. Departemen tersebut menyatakan juga bahwa permintaan bensin kendaraan bermotor sebesar 9,1 juta barrel per hari selama empat minggu terakhir (naik 1,3% dari tahun lalu). Padahal harga eceran bensin AS sebesar 2.5 dollar per gallon, naik 34.5 cent dari harga tahun lalu.(Ry)
Dari berbagai sumber